Sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 8

Terus kita dengan sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 8. Sung-chul menghubungi pihak penyiaran berita bahwa dia adalah predator dan akan ada pembunuhan berikutnya. Sementara di rumah sakit In-woo meyakini bahwa ini tindakan Dong-sik. Seketika para perawat dan Ibu Bo-kyung memasuki ruangan Pak Shim. Di mana Pak Shim akan dipindahkan ruangan isolasi dan saat itu Ibu Lee yang sedang menangis dihampiri In-woo dengan mengatakan bahwa Pak Shim akan lebih baik berada di ruangan isolasi. Ketika mereka meninggalkan In-woo di dalam ruangan sendiri, In-woo menghubungi anteknya Mu-seok menanyakan keberadaan Dong-sik.

Sementara itu di parkiran, di dalam mobil Dong-sik tersadar dari tidurnya namun dia tidak bisa membuka pintu namun kesulitan dan dia harus menghirup asap dari briket yang dibakar. Sementara Sung-chul yang berada di luar kaca mobil mengejek Dong-sik. Dong-sik kembali pingsan. Kembali ke adegan dimana In-woo menghubungi Mu-seok. Mu-seok mengatakan Dong-sik sedang dalam keadaan rumit dan kita melihat bagaimana Mu-seok berada di atap gedung mengamati Dong-sik yang diambang kematiannya. Mu-seok mengatakan kepada In-woo haruskah dia menghubungi polisi, namun In-woo mengatakan tidak, dan meminta alamat lokasinya sebab dia ingin mengurus sisanya.

Di parkiran atas, Chil-sung keluar dari bagasi mobil yang ternyata selama ini dia berada bagasi mobil yang dikendarai oleh Dong-sik. Chil-sung terkejut dia berada di parkiran atas dan melihat Dong-sik dalam kondisi pingsan di dalam mobil. Segera Chil-sung mengeluarkan Dong-sik keluar dan menyadarkan Dong-sik. Chil-sung kemudian menghubungi Bo-kyung bahwa bosnya hendak dibunuh dan mengatakan posisinya berada di atap parkiran di sekitar dekat gedung station penyiaran TNN. Namun tidak lama Chil-sung dipukul dari belakang oleh Sung-chul.

Sung-chul kehilangan Dong-sik namun segera Dong-sik datang menyerang Sung-chul dan mengatakan bahwa dia adalah predator. Sung-chul tertawa mendengar ucapan Dong-sik yang tidak masuk akal. Segera mereka berada di tepi gedung dimana Dong-sik berada di ambang jatuh. Seketika Bo-kyung datang menolong Dong-sik sementara Sung-chul kabur. Bo-kyung dan polisi lain berusaha mengejar namun kehilangan jejak. Dimana Sung-chul berada di dalam mobil In-woo. Sementara itu Dong-sik jatuh ke dalam lubang selokan.

Dong-sik ditemukan oleh polisi Taek-soo. Sementara itu Sung-chul menyadari bahwa In-woo adalah predator yang asli atau si pembunuh berantai. In-woo mengatakan apakah kamu membunuh istrimu hanya untuk bertemu denganku. Sung-chul mengatakan tidak. Sung-chul menceritakan bahwa istrinya merawat korban yang sebelumnya gagal dibunuh oleh In-woo yaitu si tunawisma. Flash back Tunawisma menceritakan mengenai sosok In-woo kepada istri Sung-chul ketika dia dirawat olehnya ketika di rumah sakit. Istri Sung-chul pergi meninggalkan tunawisma untuk menghubungi polisi dan kemudian bertemu dengan In-woo yang bertanya kepada istri Sung-chul keberadaan pasien (tunawisma).

In-woo pergi  mengecek tunasiwma dirawat namun tunawisma sudah kabur. Di rumah, istri Sung-chul datang untuk membawa makanan untuk Sung-chul yang sedang menyaksikan pemberitaan kematian tunawisma dan istri Sung-chul pun terkejut dan menjatuhkan makanannya. Sejak itu Sung-chul mulai berpikir menjadi psycho dan membunuh istrinya untuk menghindari istri Sung-chul mengadu kepada polisi mengenai sosok predator.

Sung-chul mengatakan kepada In-woo di dalam mobil bahwa dia terinspirasi dari In-woo. In-woo kemudian mengatakan dia merasa terharu dan mengatakan kepadanya mengenai Dong-sik. Sung-chul mengatakan Dong-sik adalah orang aneh yang membawa buku diary tersebut dan dia bukanlah seorang predator. In-woo bergegas menghentikan mobilnya di jalan. Dia meminta Sung-chul keluar kemudian mengeluarkan senapannya meminta Sung-chul berjalan ke arah mobil yang melaju. Jika dia berhasil melewatinya maka dia akan bebas. Namun Sung-chul tertabrak mobil yang melintas dan tewas.

Dong-sik diinterogasi oleh pihak polisi mengenai sosok Sung-chul sebab dia satu-satunya orang yang terakhir yang bertemu dengan Sung-chul. Di hari berikutnya polisi menggeledah kediaman Sung-chul untuk mencari informasi penting. Sementara itu, Bo-kyung menuju rumah sakit dan mengetahui ayahnya telah dipindahkan. Bo-kyung memarahi suster yang telah memindahkan tanpa persetujuan dirinya. Segera In-woo datang dan Bo-kyung memarahi In-woo setelah Bo-kyung mengetahui In-woo yang telah memindahkan ayahnya ke ruang isolasi. In-woo memberi pengertian kepada Bo-kyung mengenai kondisi ayahnya.

Bo-kyung pergi ruangan ayahnya dan memeluknya sambil menangis. Sementara di luar, Dong-sik berbicara dengan temannya yang seorang dokter untuk menghubunginya jika terjadi sesuatu mengenai kondisi ayah Bo-kyung. Pemberitaan mengenai Dong-sik sebagai pemberani kembali mencuat usai dia mampu menghadapi Chil-sung yang dianggap predator. Di kantor Dong-sik pun dielu-elukan oleh rekan kerjanya sehingga mereka meminta Dong-sik untuk foto bersama.

In-woo menemui Bo-kyung di kafe keluargga Bo-kyung. In-woo menanyakan kepada Bo-kyung apa hubungan Bo-kyung dengan Dong-sik. Bo-kyung mengatakan kepada In-woo bahwa pada tanggal 13 September dia menabrak Dong-sik yang membuatnya amnesia. In-woo segera berpikir bahwa Dong-sik membaca diary miliknya saat kondisinya amnesia sehingga Dong-sik menganggap dirinya adalah predator atau pembunuh berantai.

Selama perjalanan mengendarai mobil, In-woo terus tertawa mengetahui mengenai Dong-sik hingga dia menabrak mobil orang lain dari belakang. In-woo turun dari mobil dan terus tertawa dihadapan pria yang marah terhadapnya sebab mobilnya telah ditabrak oleh In-woo. In-woo kemudian mengeluarkan cek memberikan kepada pria tersebut untuk mengambilnya. Malam harinya, In-woo menemui anteknya Mu-seok memberikannya uang agar tidak bertemu lagi sebab In-woo sudah mengetahui mengenai Dong-sik.

Di rumah sakit, Pak Shim mengamuk dimana perawat dan dokter berusaha menenangkannya namun Pak Shim sanggup meloloskan diri dari mereka. Ketika Dong-sik berbicara dengan Bo-kyung, Bo-kyung menerima kabar dari rumah sakit bahwa ayahnya telah kabur. Segera Dong-sik menemani Bo-kyung mencari ayahnya dan berhasil menemukannya. Segera Dokter datang dan memberikan suntikan kepada Pak Shim ketika Pak Shim berusaha untuk menolak kembali.

Di rumah sakit, Dong-sik berusaha menghibur Bo-kyung dan mengatakan kepada Bo-kyung apakah membiarkan Pak Shim dirawat disini merupakan pilihan yang terbaik?. Bo-kyung menyalahkan dirinya sendiri mengenai kondisi ayahnya. Seketika Dong-sik mengatakan bahwa ini bukan salah Bo-kyung. Dong-sik kemudian mengatakan untung saja mereka berhasil menemukan Pak Shim sebelum naik bus. Seandainya dia naik bus pergi ke Gwangju di provinsi Gyeonggi.. mungkin mereka tidak bisa mendapatinya. Seketika Bo-kyung teringat bahwa Pak Shim 8 tahun lalu ditemukan di rumah sakit tidak beroperasi di Gwangju. Dong-sik lalu mengatakan mungkin saja Pak Shim hendak ke rumah sakit tersebut.

Segera mereka berdua menuju rumah sakit yang tidak beroperasi tersebut. Bo-kyung menunjukkan Dong-sik tempat di mana ayahnya di temukan 8 tahun lalu dalam kondisi pingsan dan berdarah. Dong-sik mengatakan mungkin ayahnya didorong oleh orang lain. Di saat itu Dong-sik tanpa sengaja menemukan pena dan diary milik Pak Shim.

Ketika mereka bergegas pulang, di dalam mobil Bo-kyung membaca diary pak Shim mengenai proses pembunuhan tersebut. Dalam diary Pak Shim, Si pembunuh (dimaksudkan In-woo) menaruh sidik jari di seprei putih dan ini menjadi pembunuhan pertama dirinya. Segera Dong-sik yang masih menganggap dirinya si predator, mulai gugup ketika Bo-kyung membacakan ciri dari si pembunuh yaitu cap sidik jari yang selalu ditinggalkan si pembunuh yang merupakan ciri khas si predator. Sementara itu, In-woo yang mengikuti mereka dari tempat rumah sakit menjadi kesal sebab menjadi ancaman baginya.

Tiba di rumah, In-woo membaca diary mengenai pembunuhan 8 tahun lalu. Esok harinya In-woo menemui Bo-kyung. Di dalam mobil Bo-kyung mengatakan bahwa si predator adalah pembunuh professional. Dong-sik menyinggung apakah dia Chil-sung. Bo-kyung mengatakan bahwa itu bukan Chil-sung sebab dia berada di luar negeri 8 tahun lalu dan Chil-sung hanya peniru. Bo-kyung lalu mengatakan bahwa dia akan kembali ke awal untuk menyelidiki kasus ini dan akan meminta bantuan Dong-sik. Dong-sik pun kembali gugup.

Bo-kyung dan Dong-sik bergegas ke rumah sakit untuk menemui ayahnya bermaksud menunjukkan diary ayahnya yang ditemui olehnya. Namun mereka tidak menemukannya di kamar. Segera mereka berdua mencarinya, dan mendapati ayahnya berada di kursi roda dalam kondisi tidak sadar yang sedang bersama dengan In-woo. Segera Dong-sik dan Bo-kyung menghampiri mereka. Bo-kyung menunjukkan ayahnya diary miliknya. Bo-kyung kemudian berjanji akan menangkap orang yang berusaha ayah tangkap 8 tahun lalu.

Dong-sik dan Bo-kyung bergegas pergi. Sementara itu In-woo tetap bersama dengan Pak Shim. Ketika Dong-sik dan Bo-kyung pergi, In-woo berkata kepada Pak Shim “Pak, putrimu terus membahayakan dirinya. Dia bahkan tidak tahu dengan siapa dia bergaul. Pria itu membunuh enam orang. Sebenarnya kurasa tujuh. Putrimu mungkin juga akan dibunuh apabila dia tidak berhati-hati. Jadi, minta dia berhati-hati. Ah.. aku lupa kamu tidak bisa berbicara”. In-woo tersenyum mengerikan.

Share on:

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.