Lanjut dengan sinopsis Drama Korea Psychopath Diary Episode 3. Di kantor, Seo Ji-hun bersama Chan-sek dan Jae-ho mulai panik terhadap Dong-sik yang bersikap aneh. Sementara itu Dong-sik datang bertemu dengan karyawan lain seperti Jeong-Ah, Seok-hyun, dan Mi-joo. Mereka mengamati kondisi tangan Dong-sik akibat kejadian semalam di restoran ayahnya yang diserang gangster dipimpin Chil-sung. Dong-sik mengatakan dirinya tidak apa-apa justru para gangster pergi. Mereka tidak mempercayai hal itu dan kemudian mereka berencana untuk menemui tim audit terkait tuduhan terhadap Dong-sik terkait kasus Yuseong Biomedi.
Hal ini dilihat oleh Yu-jin dari tim audit. Yu-jin memanggil Dong-sik terkait penyerangan gangster terhadapnya dan menanyakan siapa dalangnya yang mungkin saja ada kaitannya dengan kasus Yuseong Biomedi namun Dong-sik menolak memberitahunya dan juga menolak teman-temannya diinterogasi. Dong-sik keluar dari ruangan mengatakan dia yang akan membunuh Ji-hon. Yu-jin merasa heran dan dia pergi menemui In-woo terkait investigasi ini menceritakan keanehan Dong-sik yang merasa Dong-sik telah diintimidasi namun In-woo tidak yakin.
Bo-kyung tertidur di ruangan Jae-jun. Jae-jun menghampiri Bo-kyung yang mengetahui Bo-kyung sedang mencari informasi pembunuhan berantai. Jae-jun membangunkan Bo-kyung dan Bo-kyung segera ke kantor namun dia telat dan dimarahi oleh atasannya. Selanjutnya Bo-kyung mengajak Taek-soo makan siang ke kedai. Di kedai, Bo-kyung berusaha menanyakan kepada ibu kedai mengenai kematian anaknya yang bunuh diri namun Ibu Kedai tersebut justru marah meminta Bo-kyung dan Taek-soo untuk pergi.
Ji-hun menuju tim analisis berpura-pura mencari keberadaan Kong Chan-seok yang sebelumnya telaha bekerja sama untuk menyingkirkan Dong-sik. Jeong-ah dan Mi-joo berusaha menghubungi Chan-seok namun tidak diangkat sehingga membuat Ji-hun marah. Dong-sik menghampiri Ji-hun dan berbicara dengan gaya militer bahwa “Si bedebah Go Chan-sok tidak menjawab telepon bodohnya meskipun kamu mencarinya.” Kejadian ini rupanya diamati oleh In-woo. Tidak lama Chan-seok datang berpura-pura datang terlambat. Ji-hun mengatakan timnya sedang dalam sorotan dan mungkin bisa memecat semuanya namun dia akan memecat satu orang saja. Segera Ji-hun pergi meninggalkan ruangan dan merangkul Chan-seok dan Jae-ho. Namun dia terkejut ketika bertemu dengan In-woo. Di dalam lift In-woo berbicara dengan Ji-hoon yang saling membenci.
Chan-seok mengumpulkan tim analis dan memindahkan Dong-sik di tempat penyimpanan yang mengejutkan rekan kerja yang lainnya. Dong-sik terpaksa membereskan tempat penyimpanannya dan pulang larut malam. Dong-sik pulang naik bus dan melintas kediaman Orang tua Bo-kyung. Secara naluri dia turun dan merasa heran mengapa dia turun di area tersebut dan menghampiri kedai milik orang tua Bo-kyung.
Dong-sik merasa familiar dengan tempat tersebut. Orang tua Bo-kyung melambaikan tangan kepada Dong-sik yang berdiri di jendela luar. Dong-sik bingung dan menoleh ke belakang melihat mobil polisi yang dikendarai Bo-kyung bersama Taek-soo. Dong-sik berpikir orang tua Bo-kyung menyapa Bo-kyung. Bo-kyung memberikan tumpangan kepada Dong-sik mengantarnya pulang di pertengahan jalan mereka mampir ke mini market untuk bicara masalah Dong-sik di kantornya.
Dong-sik menceritakan kepada Bo-kyung dan Taek-soo terkait pekerjaannya bahwa Dong-sik sengaja diberlakukan tidak baik agar Dong-sik berkinerja buruk sehingga dia tidak nyaman dan mengundurkan diri secara sukarela. Bo-kyung memberikan Dong-sik semangat dan memotivasinya. Pagi harinya, Di kantor Chan-seok dan Jae-ho merasa yakin Dong-sik akan merasa tidak nyaman namun mereka terkejut dimana Dong-sik begitu semangat untuk bekerja. Dong-sik di dalam ruangannya sibuk membuat rencana untuk dapat membunuh Ji-hun.
Dong-sik menuju ruangan Ji-hun dengan membuatnya pingsan dan kemudian memasukkannya dalam tas besar dan menyeretnya. Namun itu hanya khayalan Dong-sik. Dong-sik menemui receptionist untuk bertemu dengan Ji-hun, ketika Ji-hun keluar Dong-sik justru pergi. Dong-sik di kantornya mengatakan bahwa membunuh itu tidaklah mudah. Di atap kantor, Dong-sik dihampiri oleh In-woo memberi tahu Dong-sik bahwa “perusahaan pengembangan game Tiongkok yaitu SOK akan masuk bursa pasar Kosdaq dan besok keponakan Xin Jinping akan datang. Informasi tersebut rahasia dan pembelian akan dimulai siang hari. Artikel ini akan diterbitkan sore hari ini. Ini akan menjadi mudah untuk menjatuhkan Ji-hoon”.
Dong-sik berterima kasih kepada In-woo kemudian menghubungi saudaranya Ji-yeon untuk membeli saham SOK. Ji-yeon menghubungi ayahnya dan kemudian ayahnya mengumpulkan orang banyak untuk membeli saham SOK. Di kantor, saham SOK melesat ke peringkat pertama yang mengejutkan Chan-seok dan Jae-ho. Ini membuat Dong-sik merasa aman untuk menyelamatkan pekerjaannya di kantor.
Di kamar mandi, Dong-sik dihampiri In-woo untuk minum bersama membahas pekerjaan rahasia namun Dong-sik menolak dengan mengatakan dia memiliki pekerjaan yang lain. Ji-hun merasa kesal dengan Dong-sik atas kinerjanya pergi ke ruangan analis untuk menemuinya namun dia sudah pulang. Ji-hun pun memarahi Chan-seok. Di jalan pulang, Dong-sik memikirkan cara membunuh Ji-hun sambil memperagakannya dan Gangster Chil-sung melihatnya dan merasa ketakutan sehingga Chil-sung pun bersembunyi karena takut. Chil-sung menutupi wajahnya dengan poster lalu pergi. Poster brosur jatuh dan diambil oleh Dong-sik dan dia membacanya mengenai “kafe ruang pelarian terbaik”.
Dong-sik pergi ke kafe tersebut dan memasuki ruangan yang penuh dengan alat peraga. Dong-sik mempraktekkan cara membunuh terhadap mannequin yang ada di dalam ruangan. Pemilik kafe melihat ini melalui cctv. Dia menuju ruangan Dong-sik dan mulai merasa takut menganggap Dong-sik aneh atau psycho. Pemilik kafe menghubungi polisi dan segera Tae-soo dan Bo-kyung datang dan dia memperhatikan CCTV. Tae-soo beranggapan Dong-sik melampiaskan stresnya karena masalah di kantor.
Dong-sik terkejut saat Bo-kyung dan Tae-soo memasuki ruangannya. Bo-kyung memaklumi Dong-sik bahwa dia membenci bosnya sehingga dia ingin membunuhnya dan menganggap mannequin tersebut adalah bosnya. Bahkan Bo-kyung justru memperagakan cara membunuh bosnya dengan menendangnya hingga tersungkur lalu menendang bagian vitalnya. Sehingga membuat Dong-sik dan Taek-soo merasa ngilu. Saat berada di luar kafe, Dong-sik mengatakan kepada Bo-kyung bahwa “Tapi yang sangat menakutkan mungkin pembunuhan sebagai bentuk seni. Seperti seniman, mereka mungkin menggunakan pembunuhan sebagai caramengekspresikan pesan atau pun keinginan tertentu. Untuk melakukan itu, mereka mungkin teliti dalam memilih target, tempat dan juga metode untuk setiap pembunuhan.” Bo-kyung mulai ketakutan dengan ucapan Dong-sik. Namun segera Dong-sik hanya mengatakan itu yang kulihat dalam film.
Bo-kyung menemui Ibu Min-seok pemilik kedai untuk mencari tahu kematian Min-seok anaknya yang dianggap bunuh diri. Akhirnya Ibu Min-seok mau terbuka dan meyakini bahwa anaknya tidak mungkin bunuh diri. Ibu Min-seok memberikan surat-surat dari Min-seok. Bo-kyung kemudian bertanya kepada Ibu Min-seok apakah ada darah atau bekas luka di jari Min-seok. Ibu Min-seok mengatakan patalogi mengira dia menusuk dirinya dengan jarum. Bo-kyung mulai curiga dan mengaitkan pembunuhan Nenek Park Mal-soon dan tunawisma Myeong-guk.
Pagi hari di kantor, Dong-sik dihampiri oleh In-woo di dalam lift. In-woo menawarkan Dong-sik untuk bekerja sama dengannya untuk menghancurkan Ji-hoon. In-woo mengancam Dong-sik jika dia mengacaukan dia akan memperingatkan Dong-sik sambil memegang dada Dong-sik. Dong-sik marah dan menarik tangannya dan mengatakan “jangan menyentuhku karena itu akan menyakitimu.”. Dong-sik keluar dari lift dan In-woo merasa sangat merah.
Malam hari di kantor, Jae-ho dengan sengaja menumpahkan kopi dibaju Dong-sik. Dong-sik pergi ke kamar mandi untuk membersihkannya. Ketika dia kembali dia dituduh telah Chan-seok dan Jae-ho bahwa dia telah bersikap cabul terhadap Mi-joo dengan memfoto bagian belakang Mi-joo. Di hari sebelumnya Mi-joo sebenarnya telah mendapat ancaman dari Ji-hun dan saat Dong-sik ke kamar mandi, Chan-seok memaksa Mi-joo untuk memamerkan bagian belakangnya yang kemudian Chan-seok mengambil foto dengan handphone milik Dong-sik.
Dong-sik melawan Chan-seok lalu pergi dan mengatakan bahwa Ji-hun sengaja memanfaatkan wanita untuk menjatuhkannya. Sementara itu Bo-kyung menemui detektif Ryu Jae-jun yang menunjukkan kepada Bo-kyung bahwa si pembunuh selalu meninggalkan jejak cap jari tanpa diketahui mereka. Dimana Bo-kyung ditunjukkan oleh Jae-jun cap jari yang menempel di kertas memanfaatkan X-ray. Bo-kyung kemudian mengatakan bahwa hal ini sama seperti pembunuhan sebelumnya terhadap Nenek Park Mal-soon yang meninggalkan sidik jari.
Sementara itu Dong-sik melakukan siasat dengan menuju sebuah klub untuk menculik Ji-hun. Dimana Ji-hun dibawa ke sebuah bangunan namun Dong-sik tidak menyadari bahwa dia telah diikuti oleh In-woo. Dong-sik menggantung Ji-hun dengan kondisi wajah tertutup. Sementara Dong-sik memakai masker menutupi wajahnya untuk bersiap menghakimi Ji-hoon.