- Terbit pada
- • Jurnal
Pilihan Ketiga
- Penulis
-
-
- Pengguna
- faniri
- Artikel oleh Penulis ini
- Artikel oleh Penulis ini
-
Saya katakan, kita memang lebih senang membuat pilihan ketiga. Istilah yang sering dipakai adalah zona nyaman. Ini adalah wilayah abu-abu, suam-suam, fifty-fifty, mondo-mondo (Jawa). Kita lebih senang membuat itu.
Contohnya saya sendiri. Waktu saya janji mau ketemu teman, saya tanya, “Jadi datang jam 7 apa 8 bro ?”
Jawabnya : Antara 7 sampai 8 yaa …
Saya manggut-manggut saja.
Waktu beli nasi goreng juga gitu. Mau pedes apa tidak mas ? Jawab saya : Sedengan aja pak .. jangan terlalu pedes.. tapi agak pedes..
Mau panas atau dingin ? –> Hangat saja.
Padahal, pencipta kita hanya memberi kita 2 pilihan. Kita pasti tahu kalau segala di dunia dibuat berpasangan. Tapi, tetap saja, kita selalu membuat pilihan ketiga. Ga percaya ? Silahkan amati sekeliling kita … 🙂
Mungkin … ini juga yang memunculkan wilayah abu-abu, bid’ah, dan lain-lain. Karena kita membuat pilihan ketiga. Baik atau burukkah ? Mari kita tanya diri kita masing-masing. Tuhan hanya memberi 2 pilihan kepada kita.
Jadi, Anda mau kopi atau teh ?
Jangan bilang setengah kopi setengah teh ya ? Hahahaha …