- Terbit pada
- • Jurnal
Langkah Berikutnya
- Penulis
-
-
- Pengguna
- faniri
- Artikel oleh Penulis ini
- Artikel oleh Penulis ini
-
Lupakan masa lalu dan segera menyusun langkah berikutnya. Hidup ini maju. Tidak pernah mundur. Usia kita bertambah. Tak pernah berkurang. Jadi, kenapa selalu mengingat masa lalu?
Masa lalu, biarlah masa lalu (kata Inul).
Segera susun rencana untuk melangkah. Jadikan tahun yang lalu sebagai referensi tentang apa-apa yang sudah kita lakukan. Apa yang salah kita perbaiki. Apa yang benar dan baik kita tingkatkan.
Kalau tidak ada satu hal-pun yang berubah di akhir tahun lalu, berarti ada yang salah dengan cara kita menjalani hidup. Temukan itu dan perbaiki!
Kalau kita masih “begini-begini” saja, sementara kawan seangkatan sudah melesat jauh, maka mulai introspeksi, “Apa yang membuat dia bisa melesat dan saya hanya begini-begini saja?”
Segera ketahui. Biasanya itu hanya masalah apa yang ‘dia’ lakukan dan kita tidak lakukan. Biasanya juga karena kita sibuk memikirkan untung rugi dan resiko ketimbang tindakan (action). Biasanya kita hanya takut salah melangkah. Biasanya kita selalu membenarkan apa yang kita pikirkan ..
Biasanya …. silahkan lanjutkan sendiri.
Jangan merasa jadi “orang yang paling menderita” sedunia. Bersyukurlah.
Jangan bilang itu klise. Jangan bilang saya belum mengalami. Fokus saja pada kalimat saya. Bukan siapa saya.
Bukan saatnya mengeluh dan merasa putus asa. Kita punya Tuhan Allah yang Maha Segala.
Perbaiki hubungan kita dengan-Nya, dan perbaiki hubungan kita dengan sesama.
Mari susun rencana, dan siap ke langkah berikutnya!