fanirifanto.com
Terbit pada
Umum

Cara Menentukan Pilihan Terbaik

Penulis

Tidak bisa dipungkiri, sebagai manusia, dalam hidup ini kita sering dihadapkan pada pilihan. Dari mulai bangun tidur, hingga saat tidur tiba, kita harus membuat pilihan. Itu hanya dalam kegiatan kita sendiri. Banyaknya hal yang dilakukan manusia, menjadikan pilihan ini semakin banyak. Jadi kita harus tahu cara menentukan pilihan terbaik, agar tidak ada penyesalan nantinya. Tentu saja, pilihan di sini yang berkaitan dengan pilihan sulit yang harus kita ambil. Di luar pilihan dalam kegiatan pribadi kita.

Cara Menentukan Pilihan Terbaik

Cara Menentukan Pilihan Terbaik

Pilihan terbaik hanya bisa diperoleh dari hati dan pikiran yang bersih. Jauh dari emosi dan egosentris. Sebagai muslim, kita harus tahu bahwa Islam telah mengajarkan soal bagaimana ketika menghadapi pilihan yang sulit. Pilihan dari dua pilihan yang baik. Sudah ingat 'kan?

Ya. Melalui doa. Doa yang khusyuk akan membuat pikiran kita tenang dan jernih. Ketika khusyuk tercipta, secara otomatis batin kita bersih. Lalu, apa doa agar diberi pilihan terbaik dalam menentukan pilihan?

Doa terbaik adalah dengan menjalankan sholat Istikharah. Kita dianjurkan untuk melakukan salat istikharah ketika dihadapkan pada suatu pilihan yang sulit. Tujuan salat Istihkarah adalah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT agar kita dapat mengambil keputusan yang tepat.

Rasulullah SAW menganjurkan, "Apabila dari seorang dari kalian menganggap penting suatu perkara maka shalat-lah istikharah sebanyak 2 rakaat. Setelah itu, kita dianjurkan membaca doa.

Dari Jabir bin Abdullah Radiyallaahu anhu (RA) ia berkata: “Rasulullah ﷺ mengajari kami salat istikharah (memohon pilihan terbaik) pada setiap perkara, sebagaimana ia mengajarkan surah Al-Quran.”

Senada, para ulama pun mengiyakan anjuran Nabi, yakni disunahkan memohon pilihan terbaik dan diberi petunjuk kepada Allah dengan salat istikharah. Salat istikharah dikerjakan 2 rakaat. Pada rakaat pertama sesudah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surah Al-Kafirun.

Sementara, rakaat kedua, membaca surah Al-Ikhlas setelah Al-Fatihah. Waktu mengerjakan shalat Istikharah tidak terbatas siang atau malam. Tetapi biasanya, lebih banyak orang melakukan shalat Istikharah di malam hari, terutama di waktu sepertiga malam sebelum atau sesudah shalat Tahajud, karena waktu tersebut adalah waktu yang mustajab untuk berdo’a. Yaitu waktu di mana Allah akan memberikan banyak kesempatan untuk mengabulkan permintaan kita. Insha Allah.

Niat Salat Istikharah

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Usholli sunnatal istikhooroti rok'ataini lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala

Doa Setelah Shalat Istikharah

Allaahumma innii astakhiiruka bi ‘ilmika wa astakdiruka biqudrotika wa as’aluka min fadhlikal adziim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta a’llamul ghuyuub. Allaahumma in kunta ta’lamu anna haadzal amra khairul lii fii diiniii wa ma’aasyii wa aaqibati amrii aajili amrii wa aajili aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung. Sesungguhnya, Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Tahu sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah Dzat yang Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (menyebutkan persoalannya) adalah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya. Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini adalah buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya.

Dalam kitab ini juga dijelaskan, bahwa apabila terdapat uzur yang membuat seseorang tidak dapat mengerjakan salat istikharah, tidak mengapa. Cukup doanya saja. Adapun, ketika berdoa disunahkan seraya membaca hamdalah dan salawat Nabi.

Halnya, Abu Bakar Radiyallaahu anhu ( RA) ia berkata:

“Sesungguhnya Nabi ﷺ apabila menginginkan suatu perkara, ia membaca: Allaahumma khir lii wakhtar lii.”

Artinya: “Ya Allah, tunjukkan yang baik kepadaku dan pilihkan yang baik itu buat daku.” (HR. Tirmidzi)

Dan, dari Anas Radiyallaahu anhu (RA) ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Wahai, Anas apabila kamu menghadapi suatu perkara penting, mohonlah pilihan terbaik kepada Tuhanmu pada perkara itu 7 kali. Kemudian lihatlah, keputusan apa yang datang ke dalam hatimu karena kebaikan berada padanya.” (HR. Ibnu Sunni)

Ada juga yang berpendapat bahwa shalat Istikharah dilakukan justru saat hati telah mantap dengan sebuah pilihan. Ini berdasar pada hadist yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah Radiyallaahu anhu di atas.

السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam yang kami hadapi, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…”. (HR. Al-Bukhari)

Jadi tidak hanya dalam pilihan sulit saja. Namun ketika mantap, kita juga dianjurkan mengerjakan shalat 2 rakaat. Saya sendiri sepakat dengan keduanya. Memang seharusnyalah kita tidak melupakan Allah saat harus menentukan pilihan. Jangan menurutkan hati yang ingin enak saja dan justru kemudian membuat pilihan ketiga.

Intermezzo : Pilihan Ketiga

Saya katakan, kita memang lebih senang membuat pilihan ketiga. Istilah yang sering dipakai adalah zona nyaman. Ini adalah wilayah abu-abu, suam-suam, fifty-fifty, mondo-mondo (Jawa). Kita lebih senang membuat itu.

Contohnya saya sendiri. Waktu saya janji mau ketemu teman, saya tanya,

“Jadi datang jam 7 apa 8 bro ?”

Jawabnya : Antara 7 sampai 8 yaa …

Saya manggut-manggut saja.

Waktu beli nasi goreng juga gitu. "Mau pedes apa tidak mas ?"

Jawab saya : Sedengan aja pak .. jangan terlalu pedes.. tapi agak pedes..

"Mau panas atau dingin ?" –> Hangat saja.

Padahal, pencipta kita hanya memberi kita 2 pilihan. Kita pasti tahu kalau segala di dunia dibuat berpasangan. Tapi, tetap saja, kita selalu membuat pilihan ketiga. Ga percaya ? Silahkan amati sekeliling kita …

Mungkin … ini juga yang memunculkan wilayah abu-abu, bid’ah, dan lain-lain. Karena kita membuat pilihan ketiga. Baik atau burukkah ? Mari kita tanya diri kita masing-masing. Tuhan hanya memberi 2 pilihan kepada kita.

Jadi, Anda mau kopi atau teh ?

Jangan bilang setengah kopi setengah teh ya? Hahahaha …