Musisi dan Depresi, Kenapa banyak Musisi Bunuh Diri ?

Musisi dan Depresi, Kenapa banyak Musisi Bunuh Diri ?

Apa hubungan antara musisi dan depresi ? Oke. Begini, banyak orang menganggap bahwa bekerja sebagai musisi profesional adalah pekerjaan yang menyenangkan. Menjadi terkenal, banyak uang, dikelilingi wanita-wanita cantik seringkali menjadi impian bagi setiap musisi. Tour keliling kota, keliling dunia dengan fasilitas mewah sesuai permintaan adalah keindahan. Dan anggapan itu tidaklah selalu benar.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Help Musician U.K, sebuah badan amal untuk musisi Inggris, mengatakan bahwa musisi dan orang yang bekerja di bisnis musik bisa lebih dari tiga kali lebih mungkin menderita depresi daripada orang lain.

Laporan yang berjudul “Can Music Make You Sick?”, yang didasarkan pada sebuah survey terbaru terhadap 2.211 orang oleh Universitas Westminster Inggris dan pemikirnya, Music Thank (universitas tersebut sebenarnya memiliki sebuah think thank bertema musik).

Antara Musisi dan Depresi

Dari temuan tersebut menunjukkan bahwa “bekerja di dunia musik mungkin memang membuat musisi sakit”. Alasan-alasan yang dikutip dari responden depresi termasuk kondisi kerja yang buruk, yaitu;kesulitan mempertahankan jam kerja, jam kerja anti sosial, kelelahan dan ketidakmampuan untuk merencanakan waktu dan masa depan mereka, kurangnya pengakuan, klasifikasi musik serta identitas gagasan menjadi diri sendiri.

Salah satu responden menyatakan bahwa depresinya menjadi lebih parah dengan adanya keinginan untuk eksis sebagai musisi, faktor kesehatan, tekanan sosial-ekonomi, dan kehidupan dalam industri musik itu sendiri.

Sementara kelompok partisipan terbesar diidentifikasi sendiri sebagai musisi  sebesar 39%, penelitian ini menyumbang peran musik lainya, termasuk manajemen sebesar 9%, label music publishing sebesar 7%, produksi audio sebesar 4%, dan kru sebesar 2%.

Penelitian tersebut melukiskan gambaran yang cukup suram, dengan 71% responden menambahkan bahwa mereka pernah mengalami serangan panik atau kecemasan tingkat tinggi  65% mengaku telah menderita depresi. Sekitar 19 % populasi umum orang Inggris (satu dari lima orang dewasa) telah mengalami kecemasan atau depresi.

Survey ini merupakan langkah awal yang penting dalam usaha untuk memahami bagaimana musisi dan orang lain yang bekerja di industri musik dan orang lain yang bekerja di industri yang lebih luas di Inggris mengalami gangguan kesehatan, dan menemukan cara untuk menawarkan dukungan berkelanjutan.

Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui masalah-masalah yang dihadapi musisi dan orang-orang yang bekerja di dunia musik serta mencari jalan keluarnya. Sehingga hal ini diharapkan dapat menjadi dukungan bagi para musisi dan orang-orang yang bekerja di industri musik yang mengalami gangguan kesehatan mental. (source : guitarworld.com/afif_zu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.