Sinopsis Lengkap Film Gautamiputra Satakarni (2017)
|Sinopsis Gautamiputra Satakarni (2017) – Raja kerajaan Satavahana, Satakarni menghadapi banyak tantangan ketika dia mencoba meyakinkan istrinya bahwa putra mereka terikat untuk mengambil bagian dalam pertempuran dan mengalahkan musuh-musuhnya.
Detail Info
- Judul Film : Gautamiputra Satakarni (2017)
- Rilis : 12 Januari 2017
- Negara : India
- Bahasa : Telugu
- Genre : History, Drama, Action
- Sutradara : Krish
- Produser : Jagarlamudi Saibabu, Y. Rajeev Reddy
- Para Pemeran : Shriya Saran, Nandamuri Balakrishna, Hema Malini, Shivaraj Kumar, Kabir Bedi, Milind Gunaji, David Manucharov, Ravi Prakash, Tanikella Bharani
- Music : Chirantan Bhatt
- Sinematografi : Gnana Shekar V.S
- Production : First Frame Entertainments.
Plot Sinopsis Gautamiputra Satakarni (2017)
Gautamiputra Satakami (Nandamuri Balakrishna) merupakan penguasa Satavahana abad ke 2 dari Amaravati yang mempunyai impian sejak kecil untuk dapat menyatukan semua 32 kerajaan di bawah satu naungan agar dapat menghentikan permasalahan internal antara penguasa dengan mewujudkan perdamaian.
Satakarni mengambil sumpah pada Ibunya yaitu Gautami Balashri (Hema Malini) dan dia memulai misinya ketika usia 18 tahun dan dia hanya memberi dua pilihan kepada para raja dalam perjalanannya yaitu perdamaian atau perang.
Dibutuhkan 18 tahun lamanya untuk mencapai tujuannya dan membawa seluruh India Selatan di bawah kendalinya. Satakarni menikah dengan Vashishthi Devi (Shriya Saran) dan mereka mempunyai seorang putra bernama Pulumavi (Master Snehit Chowdary).
Penguasa Kshatrapas Barat yaitu Nahapana (Kadir Bedi) raja yang kuat secara paksa menempatkan semua pangeran kerjaaan feodalnya sebagai tahanan kerajaan dimana mereka semua harus mematuhi perintahnya dan melindungi kerajaannya dari 4 sisi.
Tugas ini menjadi sulit bagi Satakarni untuk dapat mencapai Nahapana sebab dia menggunakan strategi dan memutuskan untuk membawa anaknya yaitu Pulumavi ke medan perang namun istrinya Vashishthi tidak menyetujuinya yang kemudian Satakarni membawa anaknya.
Di sisi lain Kaisar Yunani Demetrius (David Manucharov) sedang menunggu di perbatasan untuk menaklukkan India dimana dia hanya menunggu pertempuran dari Satakarni dan Nahapana. Sementara itu, Satakarni mulai bergerak menuju Nahapana bersama dengan anaknya dan menjadikan semua raja dibawah pimpinannya untuk menjaga dan mengamankan anaknya.
Satakarni mencapai benteng Nahapana dan membawa seluruh negara di bawah satu bendera. Setelah itu Satakarni kembali ke Amaravathi bersama 32 pedang seluruh penguasa India.
Ibunya Gautami Balashri memerintahkan untuk membuat pedang yang kuat dengan mencairkan 32 pedang tersebut. Semua orang menyambutnya dengan penuh semangat. Namun Vashishthi muak dengan mental diktatornya dan memutuskan untuk meninggalkannya bersama anak mereka.
Satakarni harus melakukan Rajasuya Yaaga yang merupakan ritual besar yang dibuat oleh penguasa yang mengalahkan semua raja lainnya di bumi dan berhak memerintah seluruh dunia yang tidak mungkin tanpa istri.
Jadi atas permintaan mertua ibunya, Vashishti setuju untuk tinggal hingga selesainya ritual. Selama masa ritual Kaisar harus memberikan kehormatan khusus kepada Agra Pooja kepada orang paling tinggi di kerajaan tersebut.
Satakarni memberikannya kepada Ibunya dengan menyebarkan kehebatan seorang wanita dan sejak saat itu Satakarni menjadikan namanya Gautamiputra Satakarni dan dia juga menamai anaknya dengan Vasishthiputra Pulumavi.
Di mana istrinya Vasishthi juga menyadari kesalahannya dan memahami kebesaran dari suaminya. Sejak hari itu Satakarni memulai era baru dengan sebutan Salivahana Sakha dan hari dimulai sebutan Ugadi.
Pada malam itu, Kanjira (Milind Gunaji) salah satu raja bekerja sama dengan Demetrius dan membantu anak buahnya masuk ke dalam benteng untuk membunuh Satakarni namun Ibunya melindunginya dengan memecah taktik mereka.
Sekarang Satakarni mengetahui bahwa Demetrius telah sampai di perbatasan kerajaan Sindhu untuk menaklukkan India dimana tentaranya 10 kali lipat lebih banyak dari pada Satakarni. Bahkan kemudian Satakarni memutuskan untuk bersiap-siap menghadapi pertarungan terakhir.
Saat itu Vashishthi mendapat tanda buruk bahwa seseorang telah memberi racun pada suaminya. Jadi Vashishthi meminta Satakarni untuk tidak pergi ke pertempuran.
Dimana Satakarni menjelaskan mengenai impian masa kecilnya untuk menyatukan seluruh negeri yang dia lakukan dan sekarang dia harus melindunginya dari penjajah dengan mengusirnya. Jadi Satakarni tidak mempunyai pilihan selain berperang.
Gauthami Balasri berkonsultasi dengan seorang Bhikkhu menjelaskan dia mengenai tanda-tanda buruk yang mungkin menjadi kenyataan. Satakarni tiba di kerajaan Sindhu bersama dengan raja-raja lainnya dibawa naungannya di hari pertama perang.
Satakarni menghancurkan hampir setengah prajurit Demetrius yang memahami bahwa sulit menaklukkan India. Demetrius melakukan trik kotor dengan mengirimkan seorang wanita bernama Athena (Farah Karimaee) sebagai utusan perdamaian yang memebri racun kepada Satakarni.
Keesokan harinya Satakarni sedang dalam perawatan dimana semua raja lainnya berada diantara berperang ataukah kembali namun mereka mengerti tujuan sebenarnya.
Satakarni tidak hanya untuk memenangkan negeri mereka tapi dia juga ingin mengembangkan persatuan di antara kerajaan-kerajaan jadi mereka semua memutuskan untuk menang atau mati dalam pertempuran.
Sementara Satakarni terbangun dari tempat tidurnya menuju medan perang mengalahkan Demetrius dan membiarkannya hidup-hidup. Akhirnya mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menghancurkan persatuan India.