Kesadaran ber-Blog?

Kesadaran ber-Blog?

Judul apa itu? Haha.. nggak… saya hanya sekilas teringat kesukaan seorang kawan saya akan menulis, namun dia hanya menuangkannya dalam status, atau artikel yang dibagikannya di grup WA. Andai dia memiliki kesadaran ber-Blog? Haha..

Dengan usil, saya mengirim dia personal message di WA pribadinya. Saya bilang,”Lebih baik pean bikin blog, dan nulis di sana. Lalu, artikelnya pean share di sini.”

Saya berharap responnya adalah,”Wah … ide bagus!”

Dan saya kecewa bukan itu responnya. Beliau hanya bilang,”Makasih dukungannya…”

???

Saya ‘kan bengong …

Dukungan … ?

Sebentar …

Ah … sudahlah.

Tidak semua orang suka nge-blog. Walau itu seperti teman saya itu. Dia memiliki kemampuan menulis yang makin hari makin yahud. Tapi … ternyata belum tertarik.

Kalau saya, ketimbang hanya menuliskan di status WA, sayang banget. Karena umurnya hanya 1×24 jam. Setelah itu hilang. Beda dengan blog. Umurnya? Sampai kapanpun blog aktif. Pun juga, “dia” bisa menjadi pengingat. Arsip.

Blog juga bisa bermanfaat untuk menjadi ruang khusus dalam berekspresi lewat tulisan. Blog juga memiliki jangkauan lebih luas ketimbang status WA. Blog juga …

Whatever!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.