Sinopsis Drama Korea Hotel Del Luna Episode 1

Kali ini, saya akan coba bagikan sinopsis drama Korea Hotel Del Luna Episode 1. Drama ini dibintangi IU/Lee Ji-Eun sebagai Jang Man-Wol, dan Yeo Jin-Goo sebagai Koo Chan-Sung. Episode 1 Hotel Del Luna dimulai dengan setting jaman kerajaan. Jang Man-Wol melakukan perjalanan jauh yang membawanya ke padang rumput. Ia membawa gerobak dengan peti sebagai muatannya. Perjalanan ini juga bukan perjalanan biasa. Ia mencari sebuah hostel/hotel, yang menurut riwayat yang didengarnya, mampu menenangkan jiwa-jiwa orang mati. Ia bersikeras melakukan ini karena dosa-dosa yang telah dibuatnya. Ia banyak sekali melakukan pembunuhan. Ia merasa tertekan, ia merasa diikuti, dan ia ingin lepas dari itu semua. Ia mendengar bahwa ada tempat yang memungkinkan ia melakukannya. Tempat itulah yang sedang dicarinya.

 

sinopsis drama korea hotel del luna episode 1

 

Ia bertemu dengan seorang ahjumma, yang memberinya minum saat Man-Wol mampir. Lalu ia menanyakan perihal hostel yang dia cari. Ahjumma itu mengatakan bahwa hotel itu ada kalau jiwa yang bersalah mencarinya. Jang Man-Wol mendesak ahjumma itu untuk menunjukkan tempatnya. Lantas, ahjumma itu mengatakan bahwa hotel itu adalah tempat orang mati berkumpul. Man-Wol semakin mendesak ahjumma itu untuk mengatakan tempatnya. Bahkan ia rela bunuh diri untuk menuju ke sana.

 

Pada saat yang sama, dari belakang Man-Wol sepasukan berkuda yang menuju ke arah mereka. Setelah mendengar dari ahjumma bahwa hanya jiwa orang mati yang mencari hotel yang akan menemukannya, Man-Wol menghunus pedangnya dan menunggu datangnya rombongan itu. Ia siap mati. Tapi … setelah rombongan itu dekat, mereka segera hilang setelah menabrak dirinya. Man-Wol kemudian ingat bahwa rombongan itu adalah orang-orang yang telah dibunuhnya dulu.

 

Tiba-tiba semua menjadi gelap. Mendengar sesuatu bergerak di belakangnya, Man-Wol mengibaskan pedangnya. Darah mengalir di pedang itu. Bukan orang yang terkena pedang itu, melainkan sebuah pohon. Pohon besar dengan ranting kering tanpa daun itu menelan pedangnya. Di belakang pohon itu, secara ajaib berdiri sebuah bangunan rumah yang semakin besar. Dalam waktu sekejap, di belakang pohon besar yang menjulang itu, berdiri bangunan megah. Sebuah rumah, tepatnya hotel. Sesuatu yang dicarinya selama ini.

 

Setting kemudian beralih ke tahun 1998.

 

Koo Chan-Sung kecil dan ayahnya berada di pinggir sebuah danau. Ayahnya berkali-kali minta maaf bahwa dia tidak bisa memberikan hadiah ulang tahun kepadanya, karena tidak punya uang. Chan-Sung kecil mengatakan tidak masalah dengan itu. Tiba-tiba seorang ahjumma datang menghampiri. Ayah Chan-Sung tahu bahwa ahjumma itu berlagak meramal hanya untuk menjual bunga kepada mereka. Tapi, mereka tidak tahu bahwa ahjumma ini pula yang ditemui Jang Man-Wol ribuan tahun silam, saat mencari hostel bagi orang mati. Ahjumma itu ngoceh soal betapa buruk nasib Chan-Sung punya ayah seperti itu. Ayah Chan-Sung jengkel dan mengusir wanita itu.

 

Adegan berubah lagi. Tiba-tiba sirine polisi terdengar dan datang banyak orang ke danau itu. Sepertinya mereka mencari sesuatu. Tanpa ada yang melihat, di sisi lain, dari danau itu muncul sesosok tubuh wanita. Ia berpakaian putih, berwajah pucat, berjalan ke tepi, sambil memandangi tubuhnya yang lain, ditandu oleh tim penyelamat. Itulah tubuh aslinya. Kini ia hanya jiwa yang penasaran karena kematiannya.

 

Ia lalu berjalan pergi dari situ.

 

Di tempat lain, ayah Chan-Sung berlari cepat menghindari kejaran polisi. Di tangannya ada brankas uang. Ia sepertinya mencuri. Padahal Chan-Sung sudah jelas mengatakan kepadanya bahwa walau hanya sekuntum bunga saja, Chan Sung sudah bahagia menerima hadiah ulang tahunnya, ketimbang membeli hadiah dari uang hasil kejahatan. Ketika sampai di sebuah jalan turun bertangga, ayah Chan-Sung terpeleset dan terguling jatuh ke bawah. Ayah Chan-Sung merasakan sakit di belakang telinga kanannya, tapi ia segera bangun. Ia tidak sadar bukan dirinya yang bangun, melainkan jiwanya. Tubuhnya terkapar sekarat dan dilarikan ke rumah sakit.

 

sinopsis drama korea hotel del luna episode 1

 

Jiwa yang ga ngeh sebagai jiwa ini terus berlari. Sampai kemudian ia berhenti di depan sebuah bangunan tinggi. Di teras depan ada sebuah papan bertulis “Hotel Del Luna”. Sebuah lambang bulan sabit menutup tulisan itu. Ayah Chan-Sung mengintip ke dalam. Ia berpikir, haruskah ia bayar untuk masuk ke tempat mewah ini ? Saat ia membenarkan tali sepatunya, tiba-tiba ia melihat sesosok wanita melintas di depannya. Karena menunduk, ia tidak melihat wajah wanita itu. Yang jelas, kakinya basah. Sosok wanita ini masuk ke dalam hotel.

 

Melihat wanita ini masuk, ayah Chan-Sung memberanikan diri masuk juga. Ia terkejut menyaksikan interior ruangan yang luar biasa ini. Di lobi, ia bertemu dengan wanita yang masuk lebi dahulu. Ia masih belum sadar kalau ini hanya jiwanya. Dari obrolan ini, ayah Chan Sung tahu kalau wanita ini adalah seorang polwan. Agak kaget juga ayah Chan-Sung waktu tahu yang di depannya polisi.

 

Tiba-tiba terdengar sirine polisi. Ayah Chan-Sung segera berlari dari lobi. Ia harus bersembunyi di sini. Polisi masih mengejarnya. Itu yang dia pikirkan. Ia tidak tahu memasuki tempat apa. Yang jelas ia menemukan banyak keanehan di sini. Ada pantai di tempat ini. Ada guci dengan ular emas yang pengen dicurinya tapi ga jadi. Dan sampailah dia di sebuah pohon besar. Pohon besar yang ditemukan Jang Man-Wol. Yang menelan pedangnya. Ia melihat sekuntum bunga di pohon yang kering itu. Ia mencoba memetiknya, untuk diberikan kepada Chan-Sung. Ia berhasil memetik bunga itu, tapi bersama itu pula tubuhnya terlempar ke belakang.

 

Kaki Jang Man-Wol menginjaknya. Man-Wol segera saja tahu bahwa orang ini belum mati. Dan orang ini juga yang berniat mencuri guci berlilit ular emasnya. Man-Wol marah dan menuduh ayah mencuri. Ayah Chan-Sung bersikeras tidak mencurinya, tepatnya belum mencurinya. Namun tiba-tiba, seekor ular emas keluar dari balik bajunya, membuat njenggirat kaget. Melihat ini, ayah Chan-Sung memohon ampun dan mengatakan bahwa ia tidak mencuri. Ia hanya mengambil bunga di pohon kering itu. Bunga itu akan diberikan pada anaknya yang berulang tahun. Mendengar ini, Man-Wol, lalu mengatakan akan mengampuni dan tidak membunuhnya, asalkan ayah memberikan Chan-Sung kepadanya, 20 tahun lagi. Tidak mau mati dan menganggap ini hanya mimpi, ayah Chan-Sung menyanggupinya. Man-Wol mendorongnya sambil berkata bahwa 20 tahun lagi, ia akan menjemput Chan-Sung.

 

Ayah Chan-Sung yang semula dinyatakan mati mendadak membuka matanya. Dokter dan staf rumah sakit segera mengoperasinya.

***

 

Chan-Sung dan ayahnya keluar dari rumah sakit. Di jalan, mereka bertemu iring-iringan yang membawa jenazah. Rupanya iring-iringan ini membawa jenazah polisi wanita. Saat memandang foto itu dengan seksama, Ayah Chan-Sung kaget karena ia bertemu wanita itu di Hotel Del Luna. Jadi ia menjadi agak yakin bahwa peristiwa yang dialaminya bukan mimpi lagi. Terlebih kemudian, saat di rekening bank-nya tersimpan uang 1.000.000.000 won. Ditransfer oleh seseorang. Ia tahu siapa yang mentransfer uang itu.

 

Ayah Chan-Sung kemudian mencoba mencari hotel itu dan menemui wanita itu untuk membatalkan perjanjian. Tapi ia tidak menemukannya. Hotel itu seperti lenyap ditelan bumi. Ia hanya berpesan pada Chan-Sung agar tidak kembali ke Korea sebelum lewat 20 tahun.

***

 

Tahun 2019. Chan-Sung mulai bekerja di hotel di luar negeri. Ia tidak akan kembali ke Korea sebelum 20 tahun lewat. Ia berpindah dari satu negara ke negara lain. Itu yang dipesankan ayahnya. Ayahnya menganggap bahwa ia tidak akan ditemukan bila tidak berada di Korea. Namun, dalam perjalanan di kereta api, ia bertemu seorang wanita aneh. Chan Sung langsung tahu kalau itu Man-Wol, karena wanita ini memegang buket bunga hadiah ulang tahun yang dibuangnya.

 

Jang Man-Wol menjemputnya untuk membawa Chan-Sung ke Hotel Del Luna. Chan-Sung mencoba lari. Tapi, Man-Wol membuat Chan-Sung bisa melihat arwah orang mati. Ia katakan itu sebagai hadiah spesial di ulang tahun ke-20 Chan-Sung. Hadiah spesial, karena biasanya setiap tahun, Man-Wol hanya mengiriminya bunga.

 

Chan-Sung harus memilih, ikut Man-Wol atau mati.

Share on:

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.