Nonton Film Pengkhianatan G30S/PKI

Malam kemarin, sehabis Isya’, saya tiba-tiba pengen sekali nonton film Pengkhianatan G30S/PKI. Entah kenapa, rasa ini muncul setiap mendekati tanggal 30 September. Tahun lalu-pun begitu. Bulan September selalu menjadi bulan searching ‘soal PKI’ buat saya. Sejarah kelam itu selalu membuat saya penasaran.

Film ini sendiri sempat dilarang untuk ditayangkan di stasiun TV nasional. Karena disinyalir, ada beberapa bagian darinya yang tidak sesuai dengan fakta. Namun, saat ini, kita akan dengan mudah menemukan film ini di Youtube. Malam kemarin-pun saya menonton lewat Youtube. Tidak sampai selesai, hanya setelah penculikan dan penguburan 7 Jenderal saja yang saya tonton.

Medio 1990-an, film ini menjadi tontonan wajib bagi anak sekolah, di setiap tanggal 30 September. Biasanya, urusan ‘menonton’ ini sudah dimulai sejak bulan Agustus. Di sini, kami biasanya disuruh menonton film “Janur Kuning”. Sebuah film kepahlawanan. Memanfaatkan balai desa atau lapangan kecapatan, sebuah layar lebar dipasang. Anak sekolah dari SD hingga SMA di desa saya, semua nonton. Waktu itu saya ga tahu apa-apa. Yang penting tiap Agustus, sekolah tidak ada pelajaran, diganti nonton film. Pokoke ramen!. Kalau saya tidak salah ingat, keharusan ini (menonton), ada sampai saya SMP kelas 2. Selepas itu tidak pernah lagi. Apalagi setelah SMP, saya tidak tahu, karena saya bersekolah SMA di kotaah.. hihi..

Dari film ‘Janur Kuning’ yang menceritakan kepahlawan seseorang, Dia Yang Namanya Tidak Boleh Disebut, akan berlanjut ke bulan September lalu November.

September ini yang wajib ain.

Kami satu sekolah (SD), akan berjalan berarakan ke balai desa.

Tentang filmnya

Jujur, sampai tahun 2019, saya tidak berani menonton film ini sampai selesai. Ada sebuah phobia menonton adegan penyiksaan. Musik-nya juga cukup medeni. Sangat membekas dalam ingatan saya.

Walau saya pernah baca sebuah artikel di Indocrop Circle, bahwa bagian penyiksaan itu sebenarnya tidak ada dalam kejadian sebenarnya, dan hanya sebuah bumbu untuk semakin menguatkan betapa kejamnya PKI, dan jahatnya komunis.

Menurut Indocrop Circle, para Jenderal itu semua ditembak mati. Ada yang di rumah (Ahmad Yani, Panjaitan, dan MT Haryono), dan ada yang ditembak di Lubang Buaya.

Saya baru berhasil nonton secara utuh di tahun 2019 itu. Sudah berani.

Dari pengalaman saya, betapa kuat sesuatu hal yang membekas dalam ingatan, mempengaruhi hidup seseorang. Seorang anak akan mengingat selalu hal yang membanggakan, mengecewakan, menyedihkan, menakutkan, dan memalukan. Ya, semacam trauma.

Entah itu dari kejadian yang dialami sendiri, atau dari lingkungan tempat ia tumbuh. Dari apa yang dia dengar, lihat, dan rasakan.

Keinginan saya untuk menonton kembali film Pengkhianatan G30S/PKI ini muncul begitu saja. Sebagai pengingat untuk diri saya pribadi, terlepas apakah filmnya sudah terdistorsi, bahwa bangsa ini pernah mengalami masa kelam itu. 7 Jenderal yang istimewa harus menjadi korban politik.

Jenderal-jenderal yang seandainya dahulu tidak mengalami ini akan menjadi tokoh-tokoh militer hebat, harus menjadi korban.

BCA Akan Tutup Rekening dengan Saldo Rp 0 Jika …

Bank Central Asia (BCA) akan melakukan penyesuaian ketentuan terkait jangka waktu penutupan rekening secara otomatis yang dimulai pada 1 November 2023.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan, penutupan tersebut berlaku untuk rekening nasabah dengan saldo Rp 0 dan tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut.

Lebih lanjut beliau mengatakan, per 1 November 2023 akan ada penyesuaian ketentuan terkait jangka waktu penutupan rekening secara otomatis. Mulai tanggal tersebut dan ke depannya, rekening dengan saldo nol rupiah dan tidak ada transaksi selama 12 bulan berturut-turut akan terimbas penutupan otomatis. Untuk saat ini, jangka waktu rekening tidak aktif yang berlaku adalah 18 bulan. Ketentuan tersebut masih berlaku hingga 31 Oktober 2023.

Adapun perubahan ketentuan tersebut berlaku untuk beberapa jenis rekening BCA, yaitu

  • Tahapan
  • Tahapan Gold
  • Tahapan Xpresi
  • Tapres
  • TabunganKu BCA
  • Dollar
  • Giro

Dihimbau kepada nasabah agar senantiasa melakukan transaksi dan menyimpan dana sesuai dengan minimum saldo, agar terhindar dari penutupan rekening secara otomatis.

Perlu diketahui, untuk rekening nasabah yang telah tidak aktif atau ditutup secara permanen, maka rekening tersebut sudah tidak bisa lagi dipakai oleh pemiliknya. Dalam hal ini, pemilik rekening tidak dapat lagi melakukan seluruh transaksi perbankan menggunakan rekening tersebut. Selain itu, bagi rekening nasabah yang sudah mati, juga tidak bisa menerima transfer dana dari rekening bank mana pun. Transaksi transfer ke rekening yang sudah ditutup otomatis akan dibatalkan dan dana akan dikembalikan ke sumber rekening.

Cara mengetahui rekening BCA masih aktif

BCA Akan Tutup Rekening dengan Saldo Rp 0 Jika ...

Dilansir dari laman resmi BCA, untuk mengetahui rekening BCA masih aktif atau tidak, berikut cara yang bisa dilakukan:

Coba gunakan untuk transaksi

Rekening yang aktif tentunya bisa melakukan seluruh aktivitas perbankan, mulai dari transfer, pembayaran, dan tarik tunai di ATM. Jika sudah tidak bisa melakukan semuanya, bisa disimpulkan bahwa rekening tersebut sudah tidak aktif kembali.

Mengecek ke channel perbankan

Selanjutnya, cara lain yang bisa Anda dilakukan adalah dengan melakukan pengecekan ke channel yang dimiliki BCA.

Pemilik rekening bisa melihat status rekening di layanan mobile banking dan internet banking. Kemudian, cek status rekening pribadi yang dimiliki.

Menghubungi HaloBCA

Bila kedua cara di atas tidak efektif, Anda bisa mencoba untuk menghubungi costumer service di 1500888 atau melalui aplikasi HaloBCA. Tanyakan status keaktifan rekening BCA kepada petugas dengan menyebutkan nomor rekening.

Datang ke kantor cabang terdekat

Cara terakhir yang bisa Anda coba adalah dengan mendatangi kantor cabang BCA terdekat. Anda perlu datang dengan membawa buku tabungan, kartu Paspor BCA, dan kartu ID (KTP). Jika memang sudah ditutup secara otomatis, nasabah bisa langsung membuka rekening baru. (sumber)

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2023/1445 H

Hari ini tanggal 28 September 2023 berwarna merah yang berarti hari libur, karena bertepatan dengan kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW.

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad 1445 H.

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2023/1445 H

Mari perbanyak membaca Al Qur’an. Perbanyak membaca sholawat. Dalami sirah Nabi. Dan amalkan teladan baginda sebagai bekal kita menjalani hidup di dunia.

Semalam, kampung saya mengadakan ndiba’an, yaitu membaca sholawat Nabi, beserta sejarah kelahiran dan kehidupan Nabi. Di kampung saya, pembacaan sholawat ndiba’ berlangsung selama bulan Maulud ini. Jadi 30 hari. Di tempat lain, banyak yang hanya melakukannya sampai tadi malam saja.

Semuanya baik.

Konfirmasi! Ada alasan untuk sebuah tindakan

Seandainya ada konfirmasi, mungkin tidak akan ada ghibah, ngglendeng, ngondo, etc … Tapi, karena kita suka dengan ini, maka terjadilah. Rantai ‘dosa berjamaah’ akan semakin meluas tak terkendali.

Seringkali, kita menerima ‘informasi’ hanya dari 1 orang saja, dan langsung menganggap itu sebagai sebuah kebenaran. Menganggap sebagai fakta. Bisa jadi karena pemberi informasi ini orang yang kita kenal baik, sahabat, bolo, saudara, teman baik dari teman baik kita, atau bisa karena si pemberi info ini saudara, teman-baik, bolo, dari orang yang diglendeng. Dikondo.

Alasan ini menjadi ‘senjata’ yang akan dipakai untuk menjawab, seandainya ada yang bertanya soal kebenaran informasinya.

Padahal, belum tentu. Apa yang kita anggap benar, belum tentu sebuah kebenaran.

Ada alasan untuk setiap tindakan. Itu bisa jelas terlihat, tapi mungkin juga tidak, dan atau mungkin juga si ‘orang’ sengaja menyembunyikan alasan itu.

Berbekal informasi dan alasan subyektif itu, yang belum pasti kebenarannya itu, orang yang mendapatkan informasi langsung membuat dosa berikutnya ketika ia secara sengaja menceritakan informasi itu kepada yang lain. Dan ini akan berlanjut menjadi lingkaran dosa berjamaah yang tidak berujung.

Bagi orang yang diglendeng, dikondo, diomong, ada beberapa akibat yang akan dialami.

Dosa berkurang

Ada kepercayaan bahwa saat kita dijahati, dosa kita berkurang. Saya juga percaya itu. Ini dengan catatan bahwa informasi yang tersebar itu bukan sebuah fakta. Tapi, hanya asumsi subyektif.

Tahu-tahu tidak disukai

Jangan kaget kalau tahu-tahu ada orang yang mlengos saat berpapasan dengan kita. Juga jangan heran kalau ketika dalam sebuah acara bersama, tiba-tiba kita merasa dijauhi. Kadang bahkan dianggap aneh.

Bagi kita yang merasa dibeginikan, jangan langsung membalas dan marah. Sebaiknya kita juga introspeksi diri. Ini bisa menjadi saat yang tepat buat kita untuk memperbaiki diri sendiri.

Bagi anda yang senang berbuat hal seperti di awal tulisan ini, cobalah untuk konfirmasi. Ada alasan untuk setiap tindakan. Jangan hanya percaya sebuah berita atau informasi dari 1 orang saja. Lakukan eksplorasi. Bicaralah saat kita yakin bahwa apa yang kita bicarakan itu benar. Cobalah obyektif.

Meriang

Beberapa hari ini badan saya rasanya tidak enak. Perubahan cuaca dari hujan ke panas, baru mulai terasa di tubuh saya sekarang. Walhasil, semangat tantangan menulis 30 hari tanpa putus tertunda. Harus mulai dari awal lagi. Begitu rukun-nya. Kata seorang teman blogger.

Pagi ini lumayan enak sih. Dingin pasti. Tapi tubuh saya agak enak, dan kepala saya ga langsung terasa pusing waktu fokus menatap layar laptop. Alhamdulillah…

Jaga Kesehatan

Dimulai dari 1 anggota keluarga, meriang itu hadir. Saya menjadi antrian ke-3. Walau saya sudah berusaha untuk tidak tertulari, tetap saja badan saya mulai ngabani akan datangnya meriang ini. Napas mulai terasa hangat dan agak panas, sendi rasanya ga enak. Air kencing serasa lebih panas dari biasanya. Kali ini tidak ada awalan tenggorokan kering, tapi langsung sedikit meler hidung.

Itu tanggal 5 yang lalu. Makanya saya tidak menulis blog. Jangankan menulis, main game ringan saja kepala saya ga enak.

Saat sakit datang, barulah kita sadar bahwa sehat itu anugerah yang harus kita syukuri.

Jaga kesehatan saudara!

Kesadaran ber-Blog?

Judul apa itu? Haha.. nggak… saya hanya sekilas teringat kesukaan seorang kawan saya akan menulis, namun dia hanya menuangkannya dalam status, atau artikel yang dibagikannya di grup WA. Andai dia memiliki kesadaran ber-Blog? Haha..

Dengan usil, saya mengirim dia personal message di WA pribadinya. Saya bilang,”Lebih baik pean bikin blog, dan nulis di sana. Lalu, artikelnya pean share di sini.”

Saya berharap responnya adalah,”Wah … ide bagus!”

Dan saya kecewa bukan itu responnya. Beliau hanya bilang,”Makasih dukungannya…”

???

Saya ‘kan bengong …

Dukungan … ?

Sebentar …

Ah … sudahlah.

Tidak semua orang suka nge-blog. Walau itu seperti teman saya itu. Dia memiliki kemampuan menulis yang makin hari makin yahud. Tapi … ternyata belum tertarik.

Kalau saya, ketimbang hanya menuliskan di status WA, sayang banget. Karena umurnya hanya 1×24 jam. Setelah itu hilang. Beda dengan blog. Umurnya? Sampai kapanpun blog aktif. Pun juga, “dia” bisa menjadi pengingat. Arsip.

Blog juga bisa bermanfaat untuk menjadi ruang khusus dalam berekspresi lewat tulisan. Blog juga memiliki jangkauan lebih luas ketimbang status WA. Blog juga …

Whatever!

Tantangan Menulis 30 hari

Saat menuliskan keyword “tantangan menulis 30 hari” di Google Search, saya berharap ada blogger yang sedang melakukannya. Jadi saya bisa bergabung dengannya. Ada memang, namun, itu sudah 2 tahun lalu. Yang terbaru di hasil pencarian Google adalah tahun 2021.

Saya ingin benar-benar memulainya kali ini. Dan sepertinya, saya tidak bisa kalau sendiri. Ini sudah saya buktikan. Sampai saat saya menulis ini, seharusnya sudah ada ratusan artikel baru di blog ini. Namun, sama sekali tidak ada tulisan baru. Saya masih terus berkutat dengan pemilihan platform menulis, pemilihan theme/template, dan hal remeh lainnya, ketimbang menuliskan konten. Masalahnya ada di “saya”.

Kembali soal tantang menulis 30 hari.

Sepertinya, saya harus coba sendiri kali ini. Entah kenapa tidak ada lagi blogger yang membuat project ini. Mungkin karena saat ini blog sudah tidak begitu populer. Sudah mulai ditinggalkan. Maksud saya, blog dengan konten jurnal harian, atau personal.

Entahlah …