Memilih Theme atau Template Blog, Ini Cara Saya

Aktivitas memilih theme atau template blog sering kali menyita waktu. Pertama adalah sibuk memilih mana yang cocok. Setelah terpasang, lalu sibuk mengutak-atik theme atau template itu. Ini yang kadang bahkan membuat kita, khususnya saya, sampai lupa untuk meng-update blog itu sendiri. Padahal, update artikel adalah hal yang wajib dilakukan blogger. Oleh karenanya, perlu adanya efisiensi waktu yang dipakai untuk memilih theme atau template blog agar hal ini tidak mengganggu aktivitas blogging kita.

Saya sendiri, setelah berputar-putar menggunakan beberapa theme berbeda, pilihan akhir saya jatuh pada theme Point, dari MyThemeShop. Yang saya pakai sekarang ini di blog saya yang lain … :D. Ada banyak pertimbangan yang saya ambil ketika memilih theme ini. Kita semua tahu, bahwa tampilan dan desain blog bagaimanapun akan mempengaruhi pengunjung. Kalau dianalogikan dengan rumah, maka pengunjung blog itu seperti tamu. Dia akan mencari beberapa saat halaman depan rumah, view rumah, ruang keluarga, ruang makan dan lain sebagainya. Kesan pertama ini akan membuat citra tersendiri di mata pengunjung. Oleh karenanya, bijak dan efisienlah saat memilih theme.

Tips Memilih Theme atau Template blog

Kalau saya menggunakan theme atau template, maka beberapa tips yang akan saya tulis ini berlaku untuk pengguna WordPress dan juga Blogspot (Blogger)

Bekerja dengan baik ketika digunakan

Baik dari awal sampai akhir proses tidak ada kendala. Proses loading seluruh elemen halaman pastikan tidak mengalami hambatan, termasuk fitur-fitur yang kita gunakan pada blog.

Sesuai dengan topik blog

Ada begitu banyak layanan gratis penyedia theme atau template di internet. Kita dapat mencarinya dengan mudah dengan searching di Google. Tapi penting bagi kita mencari yang cocok untuk blog kita, baik dalam penggunaan latar belakang, header, sidebar, footer dan lainnya. Ada beragam pilihan seperti 1 kolom, 2 kolom, 3 kolom, gaya surat kabar (magazine) dan banyak lagi.

Kecepatan Loading

Kecepatan loading juga akan mempengaruhi pengunjung untuk berlama-lama nyaman dan tertarik untuk membaca konten yang disajikan. Ketika loading terlalu lama, bisa dipastikan ia akan menutup browser yang membuka halaman blog tersebut. Widget memang akan mempercantik tampilan blog. Namun kita harus selektif memilih dan menggunakan widget yang tepat. Penggunaan widget yang tidak perlu akan membuat pengunjung malas dan bosan untuk menikmati keseluruhan komponen blog, dan akan mempengaruhi loading.

SEO Friendly

Ini adalah hal yang harus diperhatikan. Saat memilih theme atau template, usahakan untuk menelitinya lebih dahulu. SEO friendly pada struktur sebuah theme atau template ini menyangkut ukuran, validasi HMTL, struktur schema, meta yang digunakan, dan lainnya. Terdengar rumit, namun jangan kuatir, saat ini sudah banyak pengembang theme atau template yang memperhatikan ini. Contohnya adalah MyThemeShop. Mereka membuat theme yang bagus menurut saya. Bahkan versi gratis mereka juga sudah baik. Apalagi kalau Anda menggunakan theme premium mereka.

Paling tidak, itulah hal-hal yang harus kita perhatikan saat memilih theme atau template blog. Yang jelas dan harus kita sadar adalah, bahwa konten adalah raja. Fokuslah di konten blog ketimbang sibuk dengan tampilannya.

Itulah dia soal Memilih Theme atau Template Blog.

Jangan Sepelekan Keisengan Ide. Siapa tahu itu WOW ?

Jangan Sepelekan Keisengan Ide – Ketika memutuskan membeli sebuah domain, kadang saya melakukannya karena iseng saja. Menuliskan alamat domain yang unik dan agak nyeleneh, lalu mencoba mencarinya di Namecheap, apakah ada. Nah, apabila ada, kadang saya langsung eksekusi dengan membeli domain itu. Apalagi kalau domain itu termasuk murah. Saya tidak peduli apakah domain itu menggunakan ekstensi populer atau tidak.

Saya punya sebuah pengalaman menarik tentang keisengan ide ini. Suatu kali, saya coba mencari domain yang saya pikir pas untuk blog kuliner. Setelah beberapa kali melakukan pencarian, sekali lagi di Namecheap, saya menemukan bahwa domain ini hanya tersedia dengan ekstensi yang tidak populer, yaitu .XYZ. Karena kurang kerjaan, akhirnya saya beli domain itu, karena harganya hanya $0.88 saja. Hahaha …

Setelah terbeli, saya biarkan saja. Kurang lebih sebulan kemudian, saya install WordPress di blog itu. Selanjutnya, saya mulai isi dengan artikel-artikel kuliner. Kebetulan, saya punya banyak referensi soal ini. Jadi, walaupun alon-alon, blog itu bisa terisi juga dengan artikel.

Di tahap awal, saya langsung isi dengan sepuluh artikel. Hari berikutnya, saya rutin isi sehari satu artikel saja. Tanpa melakukan hal lain. Hanya mengisi artikel saja. Kadang saya bahkan lupa untuk update … 😀

Hal ini terus berjalan. Saya mulai submit blog ke webmaster, menginstall plugin pendukung, dan menaruh kode Google Analytics di blog itu. Hanya itu yang saya lakukan. Tidak ada lainnya.

Hal yang mengejutkan terjadi

Setelah beberapa lama kegiatan jlang-jling ini berjalan, iseng saya buka Analytic untuk memantau traffic blog. Dan Anda benar, blog kuliner itu bukan yang saya harap mendapatkan traffic bagus. Saya justru berharap blog lain yang mengalami perkembangan.

Tapi …

Ternyata hal yang mengejutkan terjadi. Justru blog kuliner itulah yang mengalami peningkatan drastis. Kunjungan yang diperoleh cenderung stabil, dan berasal dari organic search. Bahkan ada saat di mana trafficnya bahkan mengalahkan blog yang saya gadang-gadang jadi blog keren… hahaha …

Mengetahui ini, saya langsung mengambil langkah untuk mengoptimalkan blog kuliner ini. Saya langsung melakukan beberapa hal lain seperti membuatkan akun sosial media sendiri, fanspage sendiri, dan membangun link.

Alhamdulillah … sampai saat ini blognya masih ada dan masih saya update, walau sering lupanya … 😀

Yang ingin saya bagikan adalah, jangan sepelekan keisengan ide kita. Cerita di atas buktinya. Walaupun iseng awalnya, tapi karena ada konsistensi di situ, semua menjadi berjalan baik.

Note : Abaikan gambarnya. Ga cocok ‘kan … ? 😀 😀

Jadi, punya ide iseng apa ini ?

Cara Menghapus Featured Images secara Massal atau Sekaligus

Apakah ada, cara menghapus featured images secara massal ? Jawabannya : Ada. Simak tulisan kali ini yang akan membahasnya lebih dalam. Simak baik-baik ya ? Butuh kecermatan dan detail untuk melakukannya.

Kadang kala, kita sebagai penulis atau pemilik blog, tidak ingin featured images muncul di atas artikel kita. Alasannya bisa saja bermacam-macam. Saya sendiri, memilih menggunakan atau tidak, tergantung dari theme yang saya pakai. Karena, ada yang memang secara bentuk dan layout, memang membutuhkan featured images di atas artikel.

Dalam hal ini, ada memang theme yang tidak menggunakan featured images. Tetapi, kalau Anda mengganti dengan theme bawaan WordPress (seri Twenty), maka featured images akan otomatis ada. Bahkan apabila Anda tidak menambahkannya saat membuat artikel pada waktu sebelumnya, theme ini akan secara otomatis mengambil image atau gambar pertama dari artikel yang bersangkutan, dan menggunakannya sebagai featured images. Ada yang menjadi lebih bagus dari sisi layout, namun ada yang lucu juga, karena images ini menjadi dobel.

Tetapi, featured images, apalagi yang berdimensi besar, akan membuat loading blog atau website kita sedikit lebih lambat. Lalu, bagaimana cara menghapusnya ?

MASALAH DALAM MENGHAPUS FEATURED IMAGES

Untuk menghapus featured images sebenarnya sangat mudah. Tinggal kita edit sebuah artikel yang ingin kita hapus featured images-nya. Lalu di kolom sebelah kanan, biasanya di bawah kolom Tags, kita klik ‘Remove featured image’ dan update artikel-nya. Featured images sudah akan terhapus. Ini adalah untuk 1 artikel. Jadi, kita dapat melakukan hal yang sama pada artikel lainnya. Yang menjadi masalah adalah kalau artikel kita berjumlah ratusan atau mungkin ribuan. Tentu menghapus satu demi satu akan menjadi kegiatan yang sangat melelahkan dan menyita waktu. Kalau Anda mau sih tidak apa-apa … kalau saya, ogah … ?

CARA MENGHAPUS FEATURED IMAGES SECARA MASSAL

Akan lebih menghemat waktu, kalau hanya dengan sekali aksi, semua featured images terhapus. Kalau Anda ingin melakukan ini, berikut caranya :

Di child theme, buka functions.php, dan pada baris paling bawah, tambahkan kode berikut :

global $wpdb;
$wpdb->query( "
DELETE FROM $wpdb->postmeta
WHERE meta_key = '_thumbnail_id'
" );

Lalu update atau simpan.

****note** : *functions.php terletak di Appearance –> Editor –> Lihat kolom kanan. Cari di situ.*

Silahkan Anda lihat kembali blog Anda. Semua featured images akan terhapus, baik pada halaman home (index) ataupun halaman artikel. Setelah itu, hapus lagi kode di atas dari functions.php. Karena, apabila kode itu masih ada, maka setiap Anda mencoba menambah featured images pada posting baru, akan langsung terhapus karena fungsi itu.

Itulah cara menghapus featured images secara massal. Bagaimana ? Mudah bukan ?

Membersihkan Tabel Database, Ini Cara Mudahnya

Membersihkan Tabel Database, Ini Cara Mudahnya – Inilah akibat saya sering mengganti theme, mencoba plugin wordpress. Database saya menjadi penuh dengan tabel yang tersisa dari hasil instalasi theme atau plugin. Plugin optimasi database, ternyata kadang tidak dapat membersihkan sampai ke tabel yang terbentuk di database. Padahal, saya sudah menghapus theme beserta plugin-nya. Jadi, saya harus membersihkan tabel database secara manual.

Sebelum melanjutkan, saya ingin berbagi dulu tentang apa itu database. Kalau Anda menggunakan wordpress maka platform ini dapat bekerja dengan menggunakan database. Sistem databasenya sendiri menggunakan MySQL yang mudah diintegrasikan dengan bahasa pemrograman PHP. PHP sendiri merupakan server side programming language yang paling umum digunakan oleh developer.

Database atau selanjutnya kita sebut web database merupakan sistem yang dipakai untuk menyimpan informasi yang selanjutnya dapat diakses melalui website. Informasi yang disimpan dalam dabase meliputi informasi user, password, komentar, meta data dan lain-lain. Sistem yang umum digunakan saat ini adalah MySQL.

Untuk menyimpan informasi-informasi penting itu, dalam database, terdapat tabel-tabel, di mana dalam tabel itu terdapat field yang menjelaskan isi tabel. Tabel-tabel ini saling terhubung untuk memanipulasi data dengan menggunakan beberapa metode tertentu. Web database dapat kita gunakan untuk beberapa tujuan. Adanya database sangat memungkinkan sebuah website dapat terus diupdate dengan mudah dan tanpa perlu untuk mengedit kode HTML pada setiap halaman yang ingin kita rubah.

Sampai di sini, saya kira Anda sudah paham dengan pengertian database.

Membersihkan Tabel Database

Berkaitan dengan judul artikel ini, tentang membersihkan database, seringkali, sebuah theme atau plugin, secara otomatis akan menambahkan informasi dan tabel baru ke database kita setiap kali kita meng-installnya. Tetapi, kadang kala, ada tabel yang tidak ikut terhapus saat kita tidak lagi menggunakan theme atau plugin itu. Dan ini tersisa di database kita, sehingga membuat database kita menjadi besar kapasitasnya. Ini tentu akan menambah penggunaan resource hosting yang kita pakai. Jadi, tabel ini harus kita hapus.

Cara Menghapus Tabel Database yang tidak digunakan

Sebenarnya, ada beberapa plugin yang tersedia untuk mengoptimalkan database kita. Tapi, terkadang, plugin ini tidak dapat menghapus seluruh file yang terbentuk di database, jadi solusinya, harus kita hapus secara manual. Caranya sebagai berikut :

Silahkan akses PHPMyAdmin dengan user dan password database kita (utk pengguna ZPanel). Untuk pengguna CPanel, Anda tinggak klik saja menu PHPMyAdmin, tanpa perlu memasukkan user dan password. Kemudian, klik database kita pada kolom di sebelah kiri. Maka akan terbuka tabel database kita seperti contoh gambar :

Membersihkan Tabel Database, Ini Cara Mudahnya

Yang saya beri tanda centang adalah tabel database yang masih tersisa. Itu terbentuk dari plugin revslider yang sudah saya hapus. Untuk menghapusnya, cukup kita klik Drop, maka akan ada pop up dialog box yang muncul, pilih Yes, dan tabel itu akan terhapus. Untuk bulk remove, tinggal kita centang semua tabel yang tidak digunakan, lalu di dropdown menu di bawah tabel ini atau di atas, kita pilih Drop, maka semua tabel ini akan terhapus. Yang harus diperhatikan, Anda harus yakin betul dengan tabel yang akan dihapus. Perlu diingat, bahwa dalam tabel ini juga terdapat tabel default dari instalasi WordPress, kalau ini terhapus, maka web atau blog akan error. Jadi, harus teliti.

Lalu, bagaimana menelitinya ?

Masing-masing tabel itu memiliki kode unik sendiri. Contohnya seperti gambar di atas. Kode revslider_blablabla adalah kode dari plugin revslider. Sementara kode mts_blablabla adalah plugin dari MyThemeShop. Kita harus benar-benar meneliti itu, jangan sampai salah.

Itulah cara membersihkan tabel database dari file-file yang tidak digunakan. Semoga bermanfaat.